Senin, 25 November 2013

Tingkat Keberhasilan Terapi Iodium Radioaktif untuk Pengobatan Hipertiroid: Hasil Penelitian di Daerah India Selatan



Negara India, khususnya bagian selatan memiliki karakteristik populasi yang tidak berbeda jauh dengan karakteristik populasi di Indonesia. Salah seorang sejawat saya di sana, mempublikasikan laporannya mengenai tingkat keberhasilan terapi iodium radioaktif dengan menggunakan dosis rendah yang tetap serta factor-faktor yang mempengaruhinya. Terapi iodium radioaktif ini telah lama digunakan sebagai pengobatan yang efektif untuk hipertiroid. Namun hasil jangka pendek dan jangka panjang dari setiap senter kedokteran nuklir sangat bervariasi. Tujuan dari sejawat saya menulis laporannya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari terapi iodium radioaktif untuk hipertiroid di tempatnya dia bekerja, daerah India Selatan. Dia mengikuti perjalanan penyakit pasien selama 1 tahun setelah pemberian terapi iodium radioaktif. Sejawat saya ini memasukkan 164 pasien ke dalam laporannya yang dipilih secara acak dari pasien yang dikirim ke bagian kedokteran nuklir dengan indikasi Graves’ disease, multinodular goiter, atau adenoma toksik yang merupakan indikasi dari terapi iodium radioaktif (lihat tabel 1).

Dosis iodium radioaktif dihitung berdasarkana ukuran dari kelenjar tiroid pada saat pemeriksaan fisik. Pasien dengan kelenjar tiroid yang normal diberikan dosis kurang dari 10 mCi, sedangkan pasien dengan kelenjar tiroid yang membesar atau disertai dengan nodul dibarikan dosis lebih dari 10 mCi (biasanya sekitar 15 mCi). Pasien dipantau dengan ketat setiap 3 bulan dalam jangka waktu 1 tahun setelah pemberian terapi iodium radioaktif dengan pemeriksaan hormone tiroid dalam darah. 

Dari 158 pasien yang melakukan pemantauan secara lengkap selama 1 tahun, 98.8 % sembuh dan 1.2% tetap hipertiroid. Di antara pasien yang sembuh, sebanyak 74.2% menjadi hipotiroid dan 22.6 % menjadi normal tiroid. Hipotiroid terjadi pada 3 bulan pertama sebanyak 23 %, 3 bulan kedua sebanyak 43.7 %, dan 3 bulan ketiga sebanyak 4.4 %, dan 3 bulan keempat sebanyak 3.1 %. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan untuk terapi iodium radioaktif pada pasien hipertiroid ini cukup tinggi, yaitu mencapai 98.8%. 


Tingginya tingkat keberhasilan dari terapi iodium radioaktif ini mungkin disebabkan oleh penyerapan iodium radioaktif di saluran cerna yang lebih baik. Angka kejadian yang paling tinggi untuk hipotiroid adalah pada saat pemantauan 3 bulan kedua, sehingga disarankan untuk melakukan pemantauan yang ketat pada 1 tahun pertama setelah pemberian terapi iodium radioaktif untuk hipertiroid.

Sumber: 
Shinto AS, Pachen L, and Sreekanth TK. Fixed Dose Radioactive Iodine Therapy in Hyperthyroidism: Outcome and Factors Affecting it in a Region in South India. Thyroid Science 5(6):1-7, 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar