Tc-99m TRODAT-1: Pencitraan Molekuler untuk Penyakit Parkinson
Tc-99m TRODAT-1 (TRODAT scan) yang berikatan dengan Transporter
Dopamin (TDa) pada ujung saraf presinaps di striatal otak. TRODAT scan menggunakan kamera SPECT untuk
mendiagnosa dan memonitor progresifitas dari penyakit Parkinson. Tc-99m TRODAT-1
pertama kali dikembangkan di tahun 2005 dan telah tersedia secara komersil di
Taiwan. Tc-99m TRODAT-1 telah tersebar luas di banyak negara (India, Brazil, Thailand,
dan lain sebagainya) sebagai modalitas diagnostik tambahan dari penyakit
Parkinson. Hingga saat ini, lebih dari 10.000 TRODAT scan per tahun dikerjakan
di seluruh dunia. Saat ini, di Indonesia TRODAT scan sudah dapat dikerjakan di rumah sakit MRCCC Siloam Semanggi,
Jakarta.
![]() |
Gambar 1. TRODAT scan dalam membedakan jenis tremor pada pasien dengan parkinsonism.
|
Berdasarkan laporan ilmiah,
TRODAT scan dapat bermanfaat pada
pasien yang dicurigai menderita penyakit Parkinson. TRODAT scan juga dapat membantu dalam membedakan jenis tremor esensial
dengan sindrom parkinsonism (Penyakit Parkinson idiopatik, multisystem athropy, dan vascular
parkinsonism). TRODAT scan dapat
mendeteksi sejak tahap awal dari penyakit Parkinson. TRODAT scan juga dilaporkan dapat bermanfaat
dalam mendiagnosa dan memonitor pasien psikiatri dengan adiksi.
Tc-99m TRODAT-1 disuntikkan
melalui intravena dengan dosis 22 – 28 mCi (814 – 1.036 MBq). Pencitraan dengan
SPECT dilakukan 3-4 jam setelah penyuntikan Tc-99m TRODAT-1. Selama ini, TRODAT
scan merupakan prosedur pencitraan diagnostik
yang aman, nyaman untuk pasien, dan dapat diandalkan dalam menganalisa TDa. Seperti
halnya prosedur kedokteran nuklir yang lain, prosedur ini tidak boleh dilakukan
pada pasien hamil dan menyusui. Belum diketahui kontraindikasi yang lain dari
prosedur TRODAT scan ini. Efek
samping yang dapat terjadi setelah prosedur ini biasanya bersifat ringan dan
sementara, di antaranya pusing, nyeri punggung, hipertensi, dan kesemutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar