Peranan PET pada demensia (pikun)

Pengukuran metabolisme glukosa (gula) di otak dengan menggunakan PET FDG telah menjadi teknik standard selama 20 tahun belakangan ini. Saat ini ketersediaan kamera PET scan yang telah tersebar luas membuat pemeriksaan PET FDG menjadi pemeriksaan yang rutin dilakukan. Banyak penelitian telah dilakukan yang menemukan korelasi yang kuat antara metabolisme gula di otak dengan fungsi luhur dari otak, seperti berbicara, dan melihat. Penyakit Alzheimer ditandai dengan terganggunya metabolisme gula di beberapa area otak. Dalam suatu penelitian yang dilakukan di banyak senter (10 PET senter) yang menggunakan pengukuran kuantitatif, dalam hal penangkapan FDG di otak, menemukan bahwa nilai sentivitas dan spesifisitas pada penderita Alzheimer mencapai 93%, sedangkan pada penderita yang baru mengalami demensia ringan, nilai sensitivitas dan spesifisitasnya masih tetap tinggi, yaitu 84% dan 93%. Teknik pengukran kuantitatif metabolisme gula di otak ini dilakukan dengan membandingkan antara orang normal dengan penderita. Gangguan metabolisme gula yang sangat signifikan menunjukkan adanya risiko yang tinggi untuk terjadi demensia pada 2 tahun kemudian. Penurunan metabolisme gula di otak ini juga dapat dideteksi dengan PET FDG pada 1 tahun sebelum muncul keluhan gangguan ingatan atau demensia.

(Disadur dari artikel: REVIEW Annals of Nuclear Medicine Vol. 17, No. 2, 79–89, 2003 PET studies in dementia Karl HERHOLZ Neurologische Universitätsklinik and Max-Planck-Institut neurologische Forschung, Germany).