Penyakit Alzheimer (Alzheimer disease) merupakan penyebab yang paling sering dari "demensia", yaitu suatu istilah umum yang menunjukkan adanya suatu gejala kehilangan memori atau gangguan mental lainnya yang cukup serius untuk mengganggu kehidupan sehari-hari. Saat ini, lebih dari 5 juta orang hidup dengan penyakit Alzheimer ini, dan para ahli memprediksi akan terjadi peningkatan jumlah penderita sebanyak 3 kali lipat pada tahun 2050 nanti. Alzheimer biasanya mulai muncul setelah usia 60 tahun dan menunjukkan gejala yang semakin memburuk, dimulai dari gangguan dalam proses belajar dan memori yang kemudian berkembang pada setiap aspek dari cara berpikir, menilai, dan bertingkah laku. Perkembangan terbaru pada teknik pencitraan molekuler meningkatkan pemahaman kita mengenai Alzheimer dan cara menegakkan diagnosanya. Deteksi awal dari Alzheimer dengan menggunakan teknik pencitraan molekuler akan membantu perkembangan dan penilaian terhadap terapi dalam memperlambat perburukan penyakit dan meningkatkan perawatan pasien.
Apa itu pencitraan molekuler, dan bagaimana teknik ini dapat menolong pasien Alzheimer?
Pencitraan molekuler merupakan alat pencitraan diagnostik yang sangat efektif, aman, dan nyaman dalam memberikan informasi secara detil apa yang sedang terjadi di dalam tubuh seseorang terutama pada tingkat sel. Hamoir semua teknik di kedokteran nuklir adalah teknik pencitraan molekuler yang mengfunakan obat radioaktif.
Pencitraan molekuler apa yang saat ini dapat digunakan untuk pasien Alzheimer?
Positron Emission Tomography (PET) merupakan teknik pencitraan molekuler yang paling sering digunakan untuk mendiagnosa dan mengarahkan pengobatan untuk Alzheimer. Biasanya proses konfirmasi diagnosa untuk Alzheimer sangat rumit dan membutuhkan waktu yang sangat panjang (butuh waktu 2 sampai 3 tahun untuk uji diagnostik dan kognitif). Namun saat ini telah hadir pencitraan molekuler yang dapat membantu dokter klinisi dalam mengidentifikasi kelainan di otak secara aman dan nyaman pada penderita yang diduga memiliki Alzheimer.
Bagaimana PET scan dapat membantu pasien Alzheimer?
Deteksi awal Alzheimer,
Membedakan Alzheimer dengan penyebab demensia lainnya,
Pemantauan perburukan penyakit dan efektifitas pengobatan yang baru dalam uji klinis.
Bagaimana cara kerja PET scan?
PET scan merupakan teknik pencitraan molekuler yang memberikan informasi dalam bentuk citra 3-dimensi mengenai apa uang sedang terjadi di dalam tubuh pada tingkat molekuler dan sel. Pasien disuntikkan dengan obat radioaktif dalam dosis yang sangat kecil, yang disebut sebagai fluorodeoksiglukosa (FDG), ypdan mengandung gula yang ditempel dengan zat radioaktif. FDG akan diserap oleh otak yang akan menunjukkan jumlah asupan gula pada setiap daerah di otak. Pada otak orang dengan demensia akan sedikit menggunakan energi dan gula dengan pola yang khas untuk setiap jenis demensia.
Selain itu obat radioaktif dengan amiloid telah berhasil dikembangkan untuk menunjukkan adanya timbunan amiloid di otak. Temuan ini akan dapat mendeteksi Alzheimer lebih awal lagi. Walaupun masih dalam uji klinis, obat radioaktif amiloid untuk PET diharapkan dapat digunakan dalam beberapa tahun mendatang.
Setelah obat radioaktif disuntikkan, pasien berbaring pada kamera PET dengan posisi kepala berada di tengah kamera PET. Kamera PET terdiri dari detektor yang dapat menangkap sinar yang dipancarkan oleh obat radioaktif. Dengan menggunakan sinar ini, kamera PET mendeteksi tingkat aktivitas metabolik yang akan diolah menjadi bentuk citra digital di komputer.
Seberapa akurat PET scan dalam mendeteksi Alzheimer?
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa PET sangat akurat dalam mendiagnosa Alzheimer dan membedakannya dengan demensia jenis yang lain. Dalam suatu penelitian akhir-akhir ini yang melibatkan 7 senter di Amerika Serikat dan Eropa menggunakan PET FDG untuk mengukur metabolisme glukosa pada setiap daerah di otak.
Lebih dari 90% pasien berhasil dideteksi dan dibedakan antara Alzheimer dengan orang yang sehat dan demensia jenis yang lain seperti frontotemporal, demensia pada kelompok orang yang sangat jarang dan terutama mempengaruhi lobus frontal dan temporal, daerah yang mengatur kepribadian dan tingkah laku.
Bagaimana PET scan dapat membantu dalam pengobatan jangka panjang pada penderita Alzheimer?
PET scan dapat memberikan informasi untuk dokter mengenai keberadaan diagnosa Alzheimer dengan jelas, perburukan, dan agresifisitas dari penyakit. Saat ini, para peneliti sedang mengembangkan beberapa pengibayan terbaru untuk Alzheimer. Teknik pencitraan molekuler, seperti PET, dapat menentukan apakah pengobatan yang diberikan bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Pencitraan molekuler juga dapat membantu peneliti dalam mempelajari lebih jauh mengenai penyebab dari Alzheimer dan bagaimana perjalanan penyakitnya.
Berapa lama hasil PET scan dapat diterima?
Dokter spesialis kedokteran nuklir akan menganalisa hasil citra dan melaporkan secara tertulis untuk dokter yang mengirim pasien. Laporan lisan dapat dilakukan pada saat pemeriksaan PET scan selesai, sedangkan laporan tertulis biasanya selesai dalam waktu 2 sampai 3 hari.
Apakah pihak asuransi dapat mengganti biaya PET scan?
Biasanya hampir semua perusahaan asuransi akan mengganti biaya PET FDG scan. Seiring dengan bertambahnya bukti klinis mengenai efektifitas PET FDG scan, diharapkan makin banyak perusahaan asuransi yang dapat mengganti klaim biaya pemeriksaan ini. Untuk keterangan lebih lanjut dapat ditanyakan kepada pihal asuransi.
Apakah PET scan dapat digunakan sebagai alat skrining untuk Alzheimer pada orang yang berisiko?
Dari data pasca-kematian (post-mortem) menunjukkan bahwa timbunak amiloid pada penderita Alzheimer telah terjadi jauh sebelum gejala demensia muncul. Dari beberapa penelitian klinis menunjukkan bahwa PET scan dengan amiloid dapat mendeteksi orang yang akan memiliki Alzheimer beberapa puluh tahun sebelum keluhan muncul. Peneliti di Universitas Pittsburg menggunakan zat yang dikenal sebagai Pittsburg Compound-B (PiB) pada pasien yang memiliki gangguan ingatan ringan, kondisi yang sering tapi tidak selalu mendahului munculnya Alzheimer. Para peneliti menggunakan PET dengsn PiB memonitor pasien dengsn gangguan ingatan ringan tersebut selama 4 tahun dan menyimpulkan bahwa hanya pasien yang memiliki timbunan amiloid saja yang akan berkembang menjadi Alzheimer.
(translated from: PET PROS: SNM; JUNE 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar