Senin, 04 Mei 2015

Apakah aman mengkonsumsi obat anti-tiroid selama kehamilan dan menyusui ?

Saat saya sedang menulis blog saya ini, masyarakat Jepang sedang menikmati masa liburan golden week, dimana mereka mendapatkan "hadiah tanggal merah" selama seminggu untuk merayakan ulang tahun kaisar mereka. Saya memanfaatkan waktu libur tersebut untuk mengobati penyakit "homesick" saya yang sedang kronis. Untungnya, sensei saya di Jepang mengijinkan saya untuk pulang dengan tidak lupa memberikan beberapa PR untuk dikerjakan di tanah air.

Setiba di tanah air, saya iseng kembali mengaktifkan nomer handphone dan WA saya yang lama. Dan surprise, banyak sekali messages yang masuk, sebagian besar masyarakat yang ingin berkonsultasi. Sedih sekaligus bahagia, sedih karena saya terlambat menjawab pertanyaan mereka, bahagia karena ternyata ilmu saya masih diperlukan oleh masyarakat.

Dari sekian banyak pertanyaan masyarakat, ada 1 pertanyaan yang membuat saya membuka kembali blog saya ini dan mencoba untuk menulis dan menjelaskan pertanyan-pertanyaan mereka. Pertanyaan tersebut berhubungan dengan pengobatan penyakit hipertiroid pada ibu hamil dan menyusui. Saya kembali teringat akan pasien-pasien hipertiroid saya yang sebagian besar adalah wanita. Penyakit hipertiroid sendiri dapat mengganggu kesuburan bila tidak segera diobati.


Obat Anti-tiroid pada kehamilan
Obat tiroid yang umum dipakai di Indonesia adalah prophyltiouracyl (PTU) dan golongan methimazole. Keduanya bekerja dalam menghambat produksi, pelepasan, dan aktivitas hormon tiroid. Namun, keduanya memiliki metabolisme yang berbeda sehingga efek sampingnya juga berbeda. PTU dan methimazole termasuk kedalam obat golongan D, artinya obat tersebut positif terbukti dapat meningkatkan risiko gangguan janin pada manusia. Namun, PTU lebih disarankan daripada methimazole untuk dikonsumsi pada 3 bulan (trimester) pertama dari kehamilan, karena efek teratogenik (penyebab gangguan janin) pada PTU lebih rendah dibandingkan dengan methimazole. Trimester pertama ini adalah masa pembentukan organ, sehingga sangat rentan terjadi gangguan pembentukan organ pada janin. Sedangkan pada trimester kedua dan ketiga, methimazole lebih disarankan untuk dikonsumsi dibandingkan dengan PTU, karena risiko efek samping gangguan fungsi hati lebih besar pada PTU dibandingkan methimazole.

Kedua obat tersebut dapat melewati tali pusar pada bayi sehingga dapat mempengaruhi pula fungsi kelenjar tiroid pada janin. Sehingga dapat menyebabkan kondisi hipotiroid pada janin, dan seringkali ditemukan pembesaran kelenjar tiroid pada bayi yang baru lahir dari ibu-ibu yang mengkonsumsi PTU atau methimazole. Angka kejadiannya untuk PTU dapat mencapai 12 % dari janin yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang mengkonsumsi PTU.

Obat Anti-tiroid pada menyusui
Pengobatan hipertiroid dengan PTU atau methimazole tidak mempengaruhi fungsi tiroid maupun perkembangan intelektual dari bayi yang menyusui pada ibu-ibu yang mengkonsumsi kedua obat tersebut, selama dosis yang dikonsumsi masih dalam batas yang disarankan oleh dokter. Tidak ada data yang cukup untuk membuktikan tingkat keamanan kedua obat tersebut jika diberikan melebihi dosis yang disarankan oleh dokter. Idealnya, cara konsumsi obat anti-tiroid yang baik adalah segera setelah selesai menyusui dan menunggu hingga 3 - 4 jam sebelum kembali menyusui. Cara tersebut dapat meminimalkan dosis yang diterima oleh bayi. PTU dapat dikeluarkan melalui susu ibu sebanyak 0.077% selama 24 jam dari dosis yang dikonsumsi ibu, dan jumlah tersebut tidak akan sampai mengganggu fungsi tiroid atau merusak fungsi hati. Namun, kehati-hatian tetap harus diperhatikan dengan menghentikan konsumsi obat atau menyusui apabila ditemukan adanya tanda-tanda gangguan fungsi tiroid atau fungsi hati. Beberapa ahli menyarankan methimazole merupakan obat pilihan pertama pada ibu-ibu yang sedang menyusui.

Selain gangguan fungsi tiroid dan fungsi hati yang dapat terjadi pada bayi yang menyusui dari ibu-ibu yang mengkonsusi obat anti-tiroid, kelainan darah juga perlu diwaspadai untuk terjadi. Pemeriksaan hitung darah lengkap perlu dilakukan jika dicurigai adanya kelainan darah tersebut.

Sebagai simpulan, bahwa obat anti-tiroid, PTU dan methimazole, aman untuk digunakan selama kehamilan dan menyusui selama dikonsumsi dengan cara dan dosis yang tepat sesuai dengan saran dokter.

Semoga bermanfaat.



4 komentar:

  1. dokter apa efek samping suntik Taproz ketika konsumsi PTU. Terima Kasih

    BalasHapus
  2. Dokter. Saya ada masalah hypotiroid.
    Sekarang konsumsi euthyrox 100mg 1x1.
    Apakah aman ibu menyusui minum itu?
    Atau saya sdh tdk boleh menyusui lg?
    Trimq kwwih

    BalasHapus
  3. Dokter mau bertanya kalo saya hipotiroid dan tidak mens hampir 3 bulan dan saha selalu mengkonsumsi obat euthrox 100 apakah mengganggu kondisi jika mau hamil?

    BalasHapus
  4. Dr saya hipotiroid dan sudah melahirkan,saya sudah minum ptu apa masih berdampak pada janin?

    BalasHapus